26/06/13

Fenomena YouTube

Media sosial Youtube begitu berpengaruh bagi pengguna gadget dua tahun belakangan ini. Beberapa nama sempat melambung lewat media khusus video itu, di tanah air saja, sudah beberapa nama cukup dibuat melambung di televisi. salah satunya Briptu Norman.

Bekas anggota Polda Gorontalo korps Brimob berpangkat brigadir satu ini, nama besarnya sempat dikenal masyarakat lewat cuplikan video lip-sync-nya yang menirukan lagu India berjudul Chaiyya-Chaiyya  tersebar di masyarakat. Video lip-sync-nya yang berjudul Polisi Gorontalo Menggila dan berdurasi 6 menit 30 detik.

Lewat video tersebut, para penonton  yang melihatnya bisa tertawa dan terhibur karena kegilaan nya menari ala Shahrukh Khan yang diupload awal 2011 lalu.Dari situlah awal ketenaran pemilik nama lengkap Norman Kamaru ini dikenal di televisi dan media lainya oleh masyarakat luas.

Namun sekarang, beberapa video berbentuk parodi kerap menghiasi video YouTube. Adapun nama yang tengah 'tenar dadakan', Arya Wiguna. Mantan murid Eyang Subur ini menjadi fenomena setelah dirinya tampil di video YouTube karya Eka Gustiwana.

Karya kompesor pemusik muda itu, Arya tampak begitu emosi kepada sang guru Eyang Subur. Vidoe yang hampir berdurasikan  13 menit tersebut tampak Arya didamping Adi Bing Slamet cs yang juga mantan murid tokoh spiritual artis itu. Berperan video parodi, video yang berjudul Demi Tuhan ini mendapat penonton terbanyak hampir tiga juga lebih tiap harinya.

Kini, nama presenter berita liputan 6 SCTV Jeremy Teti, ikut kena imbas dalam menaikan pamor lewat media sosial YouTube. Pria yang menghabiskan karir di SCTV ini, juga tampil  lewat video YouTube dengan judul key pass Jeremy Teti BBM Naik yang dibuat oleh Eka Gustiwana. Apa dengan cara tampil di YouTube, seseorang bisa jadi terkenal? dan bisa dipastikan, nama tersebut cepat lenyap disaat ada pendatang baru yang tampil di YouTube selanjutnya. 

Asap Riau Menyerang Sumbar

Kebakaran hutan yang terjadi di provinsi Riau, mengakibatkan provinsi tetangga juga kena imbas atas asap tebal yang mulai mengelabui langit Kota Bukittinggi dan Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Asap tebal begitu tampak pada Rabu pagi hingga sore hari. 

Dengan begitu, Intensitas kabut asap telah menyebar jauh ke arah barat pulau Sumatera. Titik kebakaran hutan banyak ditemui di kawasan Riau, namun asap tebal sudah menyebar ke negara tetangga Malaysia dan Singapur. Sekarang, kabut asap itu sudah mulai menyebar ke provinsi tetangga di Sumatera Barat. 

Selain Sumbar, Sumatera Utara terlebih dulu merasakan asap kiriman dari kota penghasil Minyak itu. Menurut catatan BNPB terdapat 265 hot spot atau titik api di Riau, dimana  beberapa Kabupaten penyumbang asap terbanyak diantaranya, delapan wilayah dari 14 kabupaten/kota.

Adapun kabupaten yang telah ditangani 3000 satgas pemadaman api dilakukan di Kabupaten Dumai, Bengkalis, Rokan Hilir, Rokan Hulu, Indragiri Hilir, Indragiri Hulu. Meski kepolisian daerah Riau berhasil mengamankan pelaku pembakaran lahan di beberapa titik, namun asap atas ulah tangan-tangan jahil tersebut terlanjur menyebar ke wilayah tetangga.

Khususnya kota Pekanbaru, asap tebal telah dirasakan beberapa hari belakangan ini. Dengan jarak pandang kurang dari 100 meter, pengguna kendaraan sepeda motor juga diharuskan mengenakan masker supaya tidak terjangkit penyakit pernafasan akibat asap tersebut.

Ulah pembakaran lahan ini juga dikategorikan sebagai bencana alam nasional. Sehingga pemerintah pusat ikut bertanggung jawab atas kejadian ini. Beberapa tindakan sudah tampak di lakukan BNPB dalam memadamkan kebakaran hutan di beberapa titik di Riau.

Sehari sebelumnya, Presiden RI SBY secara terbuka meminta maaf kepada negara tetangga atas asap kiriman dari Riau yang wilayahnya berdekatan dengan Malaysia dan Singapura. Sampai kapan dan akan kemana lagi, penyebaran asap akan mengganggu masyarakat Sumatera bagian tengah. Apa masih dibiarkan korban terus bertambah?