27/06/13

Jual Ginjal Demi Pendidikan Anak

Beberapa hari belakangan ini, media tivi dan online diributkan dengan berita Ayah menawarkan ginjal untuk menebus ijazah anaknya. Pendidikan formal begitu mahal bagi masyarakat Indonesia saat ini, terbukti untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi seseorang harus mengeluarkan kocek cukup besar guna belajar di perguruan tinggi mencapai cita-cita supaya kehidupan lebih baik dengan gelar sarjana.

Salah satu perjuangan untuk membantu buah hatinya mendapatkan pendidikan lebih tinggi, Sugiyanto lah orangnya. Seorang ayah yang berniat menjual ginjal miliknya demi menebus ijazah putrinya, Shara Meilanda Ayu, senilai Rp 17 juta.

Menurut beberapa media yang meliput,  Ijazah SMU putrinya ditahan pihak Pondok pesantren Nurul Iman Al-Ashriyyah, Parung, Bogor oleh pihak pesantren. Putrinya yang sempat meneruskan jenjang S1 di Pondok Pesantren Nurul Iman Al-Ashriyyah, Parung, Bogor ini harus berhenti tengah jalan karena ada perubahan manajemen di tempat dirinya menuntut ilmu.


Untuk itu, Putri, wanita yang mengenakan jilbab hitam saat beraksi bersama sang Ayah di bundaran HI Jakarta memilih meninggalkan kuliahnya dengan harapan bisa pindah ke perguruan tinggi lainnya. Namun ijazah tidak bisa diambil sebelum membayar sejumlah uang yang ditetapkan pengurus pesantren.

Meski dengan cara yang dianggap melawan hukum, masih banyak saja orang nekat menjual organ yang begitu penting dalam tubuh manusia. Sebagai saring pembuangan limbah yang kotor pada darah kita, ginjal juga bisa mengakibatkan kondisi tubuh seseorang menurun secara drastis bagi penderita diabetes dan hipertensi.

Mungkin dengan cara menjual organ ginjal, bapak Sugiyanto menganggap permasalah akan segera berakhir tanpa memikirkan kesehatan dirinya di masa mendatang. Semoga dengan pengorbanan Sugiyanto ini, pemerintah dapat membantu serta memikirkan pola pendidikan bagi masyarakat di tanah air supaya pendidikan dan pengetahuan atas kesehatan selalu dipikirkan guna kesejahteraan penduduk NKRI.